Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Gunadarma University

KOPERASIKU SAYANG KOPERASIKU MALANG

Minggu, 30 Oktober 2016

Assalamualaikum, saya disini mau membahas tugas softskill yang judulnya koperasiku saying, koperasiku malang. Sebelum membahas lebih jauh, perkenalan dulu nih koperasi itu berkaitan dengan  fungsi-fungsi, fungsi-fungsinya  apa aja sih? Ada fungsi Sosial, Ekonomi, Politik, Etika, berikut penjelasannya dari ke empat fungsi tersebut:

1. Fungsi Sosial
Misalnya : Adanya dana pinjaman yang digunakan bagi anggota ataupun luar anggota.
2. Fungsi Ekonomi
Misalnya : SHU Atau Sisa Hasil Usaha yang nilai itu didapat apri perolehan hasil dari segala macam kegiatan koperasi tersebut.
3.Fungsi Politik
Misalnya : Dengan kita berkoperasi kita dapat mengerti dengan jelas fungsi dari masing-masing anggota. Ada yang berperan sebagai pengurus, ataupun pengawas.
4.Fungsi Etika
Sedangkan Etika kita dapat mengerti dengan jelas Etika apa yang harus diterapkan. Normalnya dalam koperasi biasanya masih berkaitan dengan norma. Norma yang ada biasanya kekeluargaan, kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan.

Prinsip juga berperan penting dalam koperasi, Mengapa seperti itu? dengan adanya prinsip ini dapat menjadikan koperasi sebagai badan yang tak mudah digoyahkan. Koperasi SMK Negri 1 Malang ini masuk kedalam prinsip koperasi menurut Hans H. Munker , karena sifat keanggotaanya sukarela, terbuka, dan manajemen serta pengawasannya dilakukan secara demokratis.

Dalam subsistem koperasi terdapat banyak pelayanan pembelian secara tunai maupun kredit, berikut penjelasannya:

No
KOMPONEN
URAIAN
1
Dasar hukum
1.  Permenpan No.35 Tahun 2012 tentang pedoman penyusunan standar operasional prosedur administrasi pemerintahan 2.  Surat Keputusan  Kepala SMK Negeri 1 Malang
2
Persyaratan pelayanan
  1. Mengisi buku tamu
  2. Berpenampilan rapi, ramah dan punya loyalitas
  3. Barang dan makanan / minuman yang ditawarkan harus sesuai dengan kebutuhan dan harga yang telah disepakati
  4. Harus memahami ketentuan-ketentuan yang telah kami buat dalam hal pembelian makanan / minuman
3
Sistem, mekanisme dan prosedur
  1. Suplier datang ke koperasi Siswa
  2. Memberikan buku tamu
  3. Mengijinkan supplier memeriksa stock barang yang habis
  4. Membuat order barang
  5. Menerima barang
  6. Memeriksa barang sesuai dengan nota yang telah dibuat
  7. Membayar tagihan sejumlah nota kredit
  8. Pendistribusian barang sesuai dengan spesifikasinya

4
Jangka waktu penyelesaian
15 – 25 menit (masing-masingtahap 2-3 menit)
5
Biaya / tarif
Bebas biaya / tanpa biaya
6
Produk Pelayanan
Memberikan kemudahan dalam mensuplai barang kebutuhan sehari-hari siswa dan makanan / minuman yang sesuai dengan standar kebersihan dan kesehatan
7
Sarana, prasarana dan / atau fasilitas
Sarana: meja, kursi, etalase / almari kaca, almari kayu, rak Prasarana: instalasi listrik, ruang makan
8
Kompetensi pelaksana
Suplier harus mengerti tentang barang yang masih layak jual dan makanan / minuman yang bersih, sehat dan bergizi.
9
Pengawasan internal
Pengawasan dilakukan oleh guru yang telah ditunjuk sebagai Pembina koperasi
10
Penanganan pengaduan, saran dan masukan
Pengaduan dan saran dapat disampaikan melalui kotak saran yang telah disediakan oleh sekolah (pihak humas sekolah)
11
Jumlah pelaksana
Jumlah supplier berkis arantara 10 – 15 orang
12
Jaminan pelayanan
Tata tertib yang telah kita buat
13
Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan
Ketentuan yang telah disepakati
14
Evaluasi kinerja pelaksana
Penilaian kinerja pelaksana disesuaikan dengan standar pelayanan pelaksanaan kegiatan



Tentunya menjalankan koperasi harus dengan kegigihan, tanggung jawab, serta kepedulian yang tinggi sehingga sesuai dengan Visi dari Koperasi SMK Negri 1 Malang itu sendiri yaitu Mencetak insan-insan koperasi yang berkualitas, bertanggung jawab dan professional, Misi dari Koperasi SMK Negri 1 Malang :
§  Mendidik dan Melatih anggota tentang Perkoperasian
§  Melibatkan secara  aktif seluruh anggota untuk berpartisipasi dalam Koperasi Sekolah
§  Menyediakan barang-barang kebutuhan anggota
§  Memberikan harga-harga barang yang layak
§  Memberi pelayanan yang memuaskan kepada seluruh anggota
§  Melaksanakan kegiatan Bakti Sosial Masyarakat

Sedangkan, bentuk oraganisasi SMK Negri 1 Malang Adalah subsistem badan usaha yang memberikan pelayanan memuaskan kepada seluruh anggota . Di Indonesia bentuk struktur organisasi dari koperasi  yaitu Rapat Anggota, Pengurus, Manajemen dan Pengawas (menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi). Begitu pula di koperasi SMK Negri 1 Malang terdapat Pengurus, Pembina, dan Penasehat.

 Apakah semua koperasi bisa disebut Badan Usaha tanpa syarat dan ketentuan??? Tentu tidak beberapa syarat mengapa koperasi bisa disebut Badan Usaha, jika:
1. Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap tunduk pada kaidah & aturan prinsip ekonomi yang berlaku (UU No. 25, 1992)
2. Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan mengembangkan organisasi & usahanya
3. Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan; sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa

4. Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unit ekonomi rakyat memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan, tehnik, organisasi & informasi) dan sistem keanggotaan (membership system)
Sumber : 
-Bahan Ekonomi Koperasi, Koperasi, 9 oktober 2014


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG DAN ANCAMAN KOPERASI DI INDONESIA

Sabtu, 29 Oktober 2016

Dalam Manajemen Koperasi, Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangkan sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan perencanaan strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor strenghts, weaknesses, opportunities dan threats dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara keempat faktor tersebut. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT menunjukkan peran penting dari identifikasi kekuatan dan kelemahan intern dalam pencarian strategi yang efektif. Pencocokan yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan saripati dari formulasi strategi yang tepat. Analisis ini akan berlanjut dengan penggambaran matrik SWOT yang mengilustrasikan empat kemungkinan strategi yaitu strategi Strenghts Opportinities (SO), strategi Weaknesses Opportunities (WO), strategi Strenght Threats (ST) dan strategi Weaknesses Threats (WT). Peluang adalah situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan.
Pengembangan Koperasi Dengan Analisis SWOT memberikan penjelasan tentang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai berikut : analisis internal merupakan proses dengan mana perencanaan strategi mengkaji pemasaran, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perusahaan memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dapat menangani ancaman didalam lingkungan.
Sedangkan faktor tertentu dalam lingkungan eksternal dapat menyediakan dasar-dasar bagi menejer untuk mengantisipasi peluang dan merencanakan tanggapan yang tepat sesuai dengan peluang yang ada, dan juga membantu manajer untuk melindungi perusahaan terhadap anacaman atau mengembangkan srategi yang tepat yang dapat merubah ancaman menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Dalam satu lingkungan eksternal dapat menimbulkan ancaman, beliau mengelompokkan lingkungan ekstern kedalam 2 (dua) kelompok yaitu :
(1)    Lingkungan luar mempunyai unsur-unsur langsung dan tidak langsung. Contoh unsur-unsur tindakan langsung adalah pelanggan, pemerintah, pesaing, serikat pekerja, pemasok, dan lembaga keuangan.
(2)    Unsur-unsur tindakan tidak langsung, antara lain : teknologi, ekonomi, dan politik masyarakat. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dapat diuraikan sebagai berikut : disini seorang manajer akan berusaha mengidentifikasi peluang dan acaman apa saja yang sedang dan akan dialami. Kedua hal ini merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa depan bisnis, sehingga memang perlu untuk dicatat. Dengan demikian setia pihak yang berkepentingan akan terangsang untuk menyiapakan tindakan, baik peluang maupun ancaman perlu diberikan urutan sedemikian rupa sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang lebih penting dan mendesak.
1. Kekuatan dengan indikator :
·        Telah memiliki badan hukum.
·        Strukur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi.
·        Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.
·        Resiko kekurangan pelanggan cukup kecil.
·        Biaya rendah.
·        Kepengurusan yang demokratis.
·        Banyaknya unit usaha yang dikelola.
2. Kelemahan dengan indikator :
·        Lemahnya stuktur permodalan koperasi.
·        Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.
·        Kurang pengalaman usaha.
·        Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.
·        Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.
·        Pengelola yang kurang inovatif.
·        Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang usaha yang dilakukan.
·        Kurang dalam penguasaan teknologi.
·        Sulit menentukan bisnis inti.
·        Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya (partisipasi anggota rendah).

3. Peluang dengan indikator :
·        Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
·        Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
·        Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
·        Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
·        Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
·        Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
·        Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
·        Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
·        Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
·        Dukungan kebijakan dari pemerintah.
·        Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
·        Daya beli masyarakat tinggi.
4. Ancaman dengan indikator :
·        Persaingan usaha yang semakin ketat.
·        Peranan Iptek yang makin meningkat.
·        Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi.
·        Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi.
·        Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
·        Pasar bebas.
·        Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya lembaga keuangan, produksi dan pemasaran.
·        Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor dan antar daerah.
·        Persepsi yang berbeda dari aparat pembina koperasi.
·        Lingkungan usaha yang tidak kondusif.
·        Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap koperasi.
·        Tarif harga yang ditetapkan pemerintah.
·        Menurunnya daya beli masyarakat.
Sumber :




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Sabtu, 08 Oktober 2016

         Mungkin semua orang sudah tidak asing dengan kata “Globalisasi”. Ya, Globalisasi adalah suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar atau bisa disebut masyarakat global. Semua orang di seluruh dunia saling terhubung dalam segala aspek kehidupan.

        Saat ini dunia telah memasuki era globalisasi dimana dunia ini menjadi tanpa batas dan seluruh orang di dunia saling terhubung dalam kehidupan ini. Adanya pergerakan uang, barang dan modal secara bebas, itu sudah termasuk ciri-ciri globalisasi.

    Globalisasi dalam bidang ekonomi dapat diartikan sebuah proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi global. Contoh pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi adalah adanya pasar terbuka/pasar bebas dan arus modal tanpa pembatas, akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi terwujudnya kesejahteraan untuk semua.

    Para pelaku usaha khususnya koperasi dan UMKM harus mampu bersikap reaktif dan antisipatif menghadapi globalisasi ekonomi. Bukan mengeluh dan berteriak bahwa kita belum siap menghadapi globalisasi tanpa ada usaha dan kerja keras. Berteriak dan mengeluh bukan merupakan jalan keluar dari ancaman globalisasi.

    Cukup kita sadari bahwa globalisasi ekonomi sekalipun telah menjadi sistem yang mendunia, tetapi tetap saja berada dalam ranah yang penuh kontroversi. Di satu sisi globalisasi mempunyai dampak positif di antara aktor-aktor ekonomi dunia. Mereka meyakini bahwa pasar terbuka, arus modal tanpa pembatas, akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi terwujudnya kesejahteraan untuk semua. Sebaliknya di sisi lain kelompok anti globalisasi meyakini bahwa liberalisasi ekonomi hanya akan menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang lemah, menciptakan kebangkrutan dan ketergantungan struktural negara berkembang atas negara maju.

    Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat (PSP-IPB, 1999) :
1.    koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana dari bank. Juga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana aspek geografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari lembaga selain koperasi yang berada di wilayahnya.
2.    koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada ‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga usaha lain, demikian pula dengan Koperasi Kredit
3.    koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut. Sebagai ilustrasi, saat kondisi perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat bunga yang sangat tinggi, loyalitas anggota Kopdit membuat anggota tersebut tidak memindahkan dana yang ada di koperasi ke bank. Pertimbangannya adalah bahwa keterkaitan dengan Kopdit telah berjalan lama, telah diketahui kemampuannya melayani, merupakan organisasi ‘milik’ anggota, dan ketidak-pastian dari dayatarik bunga bank. Berdasarkan ketiga kondisi diatas, maka wujud peran yang diharapkan sebenarnya adalah agar koperasi dapat menjadi organisasi milik anggota sekaligus mampu menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Jadi jelas terlihat bahwa Koperasi Indonesia masih sangat penting walaupun harus menghadapi era globalisasi dimana semakin banyak pesaing ekonomi yang bermunculan dari luar negeri dan walaupun seperti itu, Koperasi masih sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, selalu berusaha mensejahterakan rakyat Indonesia. Selain itu koperasi tidak harus hilang berbaur atau mengikuti trend negara lain dan masih dapat berdiri dan menjalankan fungsi-fungsinnya selama ini.

    Globalisasi menggambarkan proses percepatan interaksi yang luas dalam bidang politik, teknologi, ekonomi, sosial dan budaya. Globalisasi merupakan Istilah yang digunakan untuk menggambarkan multi lapis dan multi dimensi proses dan fenomena hidup yang sebagian besar didorong oleh Barat dan khususnya kapitalisme beserta niai-nilai hidupnya dan pelaksanaannya (Samuel M. Makinda dalam Dochak Latief, 2000).        

    Dilihat dari kacamata ekonomi, esensi globalisasi pada dasarnya adalah peningkatan interaksi dan integrasi di dalam perekonomian baik di dalam maupun antar negara, yang meliputi aspek-aspek perdagangan, investasi, perpindahan faktor-faktor produksi dalam bentuk migrasi tenaga kerja dan penanaman modal asing, keuangan dan perbankan internasional serta arus devisa (Mahmud Toha, 2002).

    E.F. Schumacher (1978) berpendapat bahwa small is beautiful. John Naisbitt (1944) merasa percaya bahwa masa depan perekonomian global berada ditangan unit usaha yang kecil, otonom, namun padat teknologi.

    Pendapat A.P.Y. Djogo (dalam Mubyarto, 1999) perlu dikemukakan yang menganalisis perbedaan antara “ekonomi rakyat” dan “ekonomikonglomerat”dengan kesimpulan bahwa, jika ekonomi konglomerat “sejak dari sananya” adalah “ekonomi pertumbuhan”, maka ekonomi rakyat adalah “ekonomi pemerataan”.          Keistimewaan koperasi tidak dikenal adanya majikan dan buruh, serta tidak ada istilah pemegang saham mayoritas. Semua anggota berposisi sama, dengan hak suara sama.
       Untuk mengembangkan koperasi banyak hal yang perlu dibenahi, baik keadaan internal maupun eksternal. Di sisi internal, dalam tubuh koperasi masih banyak virus yang merugikan. Yang paling berbahaya adalah penyalahgunaan koperasi sebagai wahana sosial politik. Dari sisi eksternal, terdapat semacam ambiguitas pemerintah dalam konteks pengembangan koperasi.

    Jadi langkah pembenahan koperasi, pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan internal, dengan mengkikis habis segala konflik yang ada. Kedua, pembenahan manajerial. Ketiga, strategi integrasi ke luar dan ke dalam.

    Menurut Indra Ismawan (2001), pada gilirannya koperasiakan memadukan istilah the bigger is better dengan small is beautiful.

Berikut ini adala ringkas langkah koperasi untuk menghadapi era-globalisasi.
1.    Dalam menjalankan usahanya, pengurus koperasi harus mampu mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Proses untuk menemukan kebutuhan kolektif anggota sifatnya kondisional dan lokal spesifik. Dengan mempertimbangkan aspirasi anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan kebutuhan kolektif setiap koperasi berbeda-beda.
2.    Adanya efektifitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya sehingga biaya tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh lembaga non-koperasi.
3.    Kesungguhan kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola koperasi. Disamping kerja keras, figur pengurus koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur serta transparan.
4.    Membagi koperasi menurut beberapa sektor :
•    koperasi produsen atau koperasi yang bergerak di bidang produksi,
•    koperasi konsumen atau koperasi konsumsi,
•    koperasi kredit dan jasa keuangan
5.    Pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai-nilai koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
6.    Kegiatan koperasi bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya.
7.    Koperasi produksi harus merubah strategi kegiatannya dengan mereorganisasi kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi.         

        Dengan demikian, koperasi pun mampu setidaknya menghadapi era globalisasi saat ini, bukan malah terseret arus globalisasi yang berdampak koperasi akan tenggelam. Mari kita benahi koperasi sejak dini, karena koperasi di Indonesia juga merupakan jati diri bangsa dalam memajukan perekonomian.
Koperasi sangat penting bagi Indonesia apalagi dengan menghadapi era globalisasi ini. Sebenarnya, keberadaan koperasi juga telah dirasakan peran dan manfaatnya terhadap masyarakat tetapi karena kurangnya sosialisasi akhirnya koperasi menjadi meredup.

    Langkah koperasi dalam menghadapi era globalisasi ini mempunyai beberapa langkah yaitu mengembangkan usaha koperasi dengan mempertahankan prinsip koperasi, keterkaitan koperasi dengan pelayanan umum, mengatasi beberapa permasalahan teknis usaha bagi koperasi kecil untuk berkembang, mengakomodasi keinginan pengusaha kecil untuk melakukan usaha atau mengatasi masalah usaha dengan membentuk koperasi, peningkatan kemampuan usaha koperasi dan citra koperasi serta penyaluran aspirasi koperasi. Hal ini diperlukan oleh koperasi dalam menghadapi era globalisasi ini.

    Mengembangkan usaha koperasi dengan mempertahankan prinsipnya sangat penting karena koperasi yang tidak mempertahankan prinsinya akan berantakan dan tidak tahu apa ttujuan koperasi tersebut dibentuk. Koperasi adalah badan usaha untuk melayani umum dan tidak membedakan status sosial, siapa saja boleh menggunakan jasa koperasi, ini adalah tujuan awal koperasi. Selain itu juga, koperasi memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang bersifat membantu, misalnya mengakomodasikan pengusaha kecil untuk melakukan usahanya untuk berkembang dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Peningkatan kemampuan koperasi dan citra koperasi juga sangat penting untuk berkembangnya koperasi karena dengan itu koperasi dapat berjalan dengan baik, juga jika koperasi memberi citra yang baik terhadap masyarakat pasti masyarakat juga akan menyebar informasi kepada masyarakat yang lain yang belum mengerti akan koperasi untuk ikut bergabung. Penyalur aspirasi juga dibutuhkan, pengusaha atau masyarat pasti punya aspirasi yang baik untuk masa depan koperasi, maka dari pengusaha dan lainnya bisa mengeluarkan pandapat yang ia mau agar bisa di musyawarahkan bersama. 


Sumber :
http://eprints.undip.ac.id/13998/1/Eksistensi_Koperasi_Peluang_dan_Tantangan_Di_Era_Pasr_Global….Purbayu_Budi_Santosa_(OK).pdf 
http://www.majalah-koperasi.com/gerakan-koperasi-dalam-menghadapi-krisis-global http://olga260991.wordpress.com/2010/10/27/bagaimana-koperasi-indonesia-menghadapi-persaingan-global-globalisasi-ekonomi/
http://firyalekaagustya.blogspot.com/2012/11/siapkah-koperasi-meghadapi-era.html
http://m-r-a-a.weebly.com/home/siapkah-koperasi-menghadapi-era-globalisasi


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
 

kun anta